JAKARTADAILY.ID – Holding perusahaan tambang yang berada di bawah bendera Badan Usaha Milik Negara, MIND ID mencatat kinerja signifikan. Salah satu faktor pendukungnya adalah adanya kepemimpinan yang mengorkestrasi perusahaan – perusahaan tambang dibawahnya agar berkinerja optimal.
Dalam masa awal kelahirannya, MIND ID dipimpin oleh Hendi Prio Santoso. Hendi membawa MIND ID tumbuh dengan baik serta memiliki rencana jangka pendek maupun menengah hingga Panjang yang gemilang.
Baca Juga: DBS: Hilirisasi Tambang Akan Topang Investasi Asing Tetap Kuat 2 Hingga 3 Tahun Ke Depan
Demikian disampaikan dalam keterangan tertulis MIND ID yang diterima redaksi pada Sabtu (25 Februari 2023).
Sejalan dengan mandat Pemerintah, MIND ID memiliki Program Kerja Strategis, yakni meningkatkan pertumbuhan eksplorasi & produksi secara agresif, meningkatkan daya saing biaya melalui digital, serta membangun aset hilirisasi berskala global.
Presiden RI Joko Widodo beberapa kali dengan tegas menekankan pentingnya hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah.
MIND ID sebagai Holding Tambang di Indonesia memiliki peran sebagai kolaborator dan mendorong sinergi aliansi strategis untuk ekspansi bisnis baru hilirisasi, serta pengembangan kapabilitas dan optimasi portofolio hilirisasi.
Baca Juga: Pesan Tegas Jokowi Pada HIPMI: Lima Barang Tambang Ini Siap – siap Distop
“MIND ID mendukung penuh pemerintah membuktikan bahwa Indonesia bisa jadi tuan rumah untuk industri yang berkelanjutan. Dari sisi kita menyediakan bahan baku yang lebih siap pakai untuk menjadi barang jadi industri. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mencarikan jalan terbaik,” jelas Hendi.
Prioritas Hilirisasi
Hilirisasi memang menjadi program prioritas dengan beberapa tantangan yang harus dihadapi. Namun, sesuai dengan cita – cita Pemerintah membentuk MIND ID sebagai Holding sejak 2017 silam, Hendi memastikan beberapa proyek strategis guna mendukung hilirisasi berlangsung sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh apa yang dikerjakan PT Timah Tbk, melalui proyek smelter berteknologi TSL (Top Submerged Lance) Ausmelt Furnace. Melalui smelter ini, PT Timah mampu mengolah atau meleburkan konsentrat biji timah dengan kadar 40% (low grade).
Proses peleburan yang lebih cepat dari smelter baru ini memperlihatkan efisiensi 25%-34% dibandingkan smelter eksisting, dan beberapa waktu lalu telah dikunjungi oleh Presiden RI Joko Widodo.
Artikel Terkait
Petrosea Sabet Proyek Tambang Senilai Rp 2,89 Triliun
DOID Raih Perpanjangan Kontrak Tambang di Australia, Sabet Proyek Goonyella AUD 400 Juta
Harum Energy Raup Pinjaman Rp 5,99 Triliun dari Sembilan Bank, Bidik Tambang dan Pengolahan Nikel
Terapkan SCG ESG 4 Plus, Semen Jawa dan Tambang Semen Sukabumi Dukung Kesejahteraan Masyarakat
Perusahaan Tambang Berburu Dana dari Obligasi dan Incar Rp 2,5 triliun, Simak di Bursa Efek Indonesia Update
Pesan Tegas Jokowi Pada HIPMI: Lima Barang Tambang Ini Siap – siap Distop
Pamapersada Nusantara Gandeng XL Axiata Sediakan Jaringan Hybrid LTE di Area Tambang Batu Bara di Kutai Timur
DBS: Hilirisasi Tambang Akan Topang Investasi Asing Tetap Kuat 2 Hingga 3 Tahun Ke Depan