Gaet Banyak Wisman, Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan Internasional ke Destinasi Domestik

- Jumat, 24 Maret 2023 | 20:54 WIB
Maskapai Nasional Garuda Indonesia. (Foto:Kemenparekraf)
Maskapai Nasional Garuda Indonesia. (Foto:Kemenparekraf)

JAKARTADAILY.ID - Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah terus menggencarkan pariwisata demi menggaet arus kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Sebagai maskapai nasional, Garuda Indonesia mendukung program pemerintah dengan menambah frekuensi layanan penerbangan internasional ke berbagai destinasi domestik.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan penambahan frekuensi penerbangan ini merupakan wujud upaya Garuda Indonesia untuk mendukung pertumbuhan wisman, selaras dengan momentum pemulihan pariwisata nasional yang terus dioptimalkan oleh pemerintah dan berbagai pihak.

Penambahan frekuensi ini dilaksanakan secara bertahap mulai Maret hingga April 2023 mendatang di sejumlah sektor penerbangan yang dilayani, dengan tujuan destinasi Jakarta dan Denpasar. Juga turut mempertimbangkan outlook performa rute penerbangan serta pertumbuhan demand penumpang.

Baca: Tingkatkan Pariwisata, Garuda Indonesia Gelar GOTF dan Ada Diskon Tiket Sampai 80 Persen

"Jakarta dan Denpasar sebagai hub penerbangan terpadat di Indonesia nantinya dapat menghubungkan wisatawan mancanegara ke berbagai rute penerbangan domestik yang berada di kawasan destinasi wisata unggulan nasional yang turut dilayani Garuda Indonesia," jelas Irfan, Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023.

Melalui penambahan frekuensi tersebut, Garuda Indonesia merencanakan menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute penerbangan internasional seperti Sydney menuju Jakarta pp yang akan dioperasikan 3 kali dalam sepekan. Singapura tujuan Denpasar pp yang akan dioperasikan 5 kali dalam sepekan. Hong Kong tujuan Jakarta pp yang akan dioperasikan 5 kali dalam seminggu.

Haneda menuju Jakarta pp yang akan dioperasikan 3 kali dalam seminggu, Guangzhou menuju Jakarta pp yang akan dioperasikan 2 kali dalam seminggu, Sydney tujuan Denpasar pp yang akan dioperasikan 3 kali dalam seminggu, Melbourne menuju Jakarta pp yang akan dioperasikan 3 kali dalam seminggu. Melbourne tujuan Denpasar pp yang akan dioperasikan 2 kali dalam seminggu.

Baca: Garuda Indonesia Operasikan 2.115 Pasukan Perdamaian Indonesia ke Lebanon dan Kongo

Amsterdam menuju Jakarta pp yang akan dioperasikan 2 kali setiap minggunya, serta Singapura menuju Jakarta yang akan dioperasikan 34 kali setiap minggunya. Selain itu Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan rute baru yaitu Surabaya tujuan Singapura pp sebanyak 5 kali seminggu.

Dengan penambahan frekuensi tersebut, jumlah penerbangan yang akan dioperasikan Garuda Indonesia pada April 2023 mendatang diproyeksikan akan tumbuh minimal 40 persen dibandingkan dengan periode akhir tahun 2022 lalu.

Penambahan frekuensi penerbangan ini menjadi bentuk komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk senantiasa memastikan kebutuhan konektivitas udara dalam mendukung percepatan pemulihan industri pariwisata nasional dapat terpenuhi dengan baik melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman, utamanya dalam menghadapi periode peak season sepanjang tahun 2023 mendatang.

Baca: Perjalanan Tujuh Dekade, Garuda Indonesia Luncurkan Livery Tematik Karya Kreativitas Anak Bangsa

"Meningkatnya frekuensi penerbangan ini juga turut menjadi proyeksi optimisme kami terhadap outlook kinerja positif yang kedepannya akan terus ditingkatkan, khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar yang pertumbuhannya semakin konsisten di tengah momentum dibukanya kembali akses ke berbagai negara di dunia."

"Selain memaksimalkan peluang pasar penumpang antarnegara, penambahan frekuensi ini juga diharapkan akan dapat menjembatani kebutuhan pengiriman kargo khususnya berbagai produk komoditas ekspor unggulan nasional seperti produk kemaritiman serta produk UMKM yang kami harapkan dapat tumbuh selaras dengan berbagai perningkatan proyeksi frekuensi penerbangan utamanya dalam menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor Indonesia,” pungkas Irfan.
***

Halaman:

Editor: Priyanto Sukandar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X