Mudik Lebaran Lewat Bakauheni? Ada Mesjid BSI Bakauheni Bisa Ibadah dan Cuci Mata

JAKARTADAILY.ID - mudik lebaran tahun ini ada mesjid baru buat pemudik yang menggunakan Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Mesjid indah itu dinamai Mesjid BSI Bakauheni. 

Lokasinya bersebelahan dengan Menara Siger, sebuah karya bangunan yang ikonik dan sangat eyecatching (mudah terlihat) dari jauh karena warna kuning keemasannya.

Jadi menemukan lokasi Mesjid BSI Bakauheni tidaklah sulit. Cukup berkendara sekitar 5 menit dari Pelabuhan Penyeberangan Ferry, sudah bisa beribadah di mesjid ini.

Baca Juga: Mudik Lewat Bakauheni, Lebaran Nanti Coba Taman Rekreasi Krakatau Park Hanya Selangkah dari Pelabuhan

Ingat. Ke Mesjid BSI Bakauheni ini tidak hanya bisa untuk beribadah saja tetapi juga bisa menikmati pemandangan di sekitarnya secara leluasa.

Pengunjung bisa memutari 360 Degrees Observation Deck atau Viewing Deck, fasilitas semacam jembatan yang mengitari bangunan Mesjid di lantai dua. Dapat pemandangan dari daerah pebukitan hingga pelabuhan penyeberangan Ferry Bakauheni. Jadi bisa cuci mata dan instagramable banget.

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Mesjid BSI (Bank Syariah Indonesia) Bakauheni ini pada Sabtu (18 Maret 2023).

Baca Juga: Ditunjuk Erick Thohir, BNI Kembangkan Bakauheni Harbour City 

Mesjid ini menjadi destinasi wisata religi terintegrasi terbaru BHC yang berada di kawasan Sumatra bagian Selatan. Dibangun di kawasan PT ASDP Indonesia Ferry, Bakauheni Harbour City (BHC), Lampung.

Menurut Erick, membangun sebuah mimpi dalam bentuk BHC adalah sebuah niat baik untuk meningkatkan sektor wisata dan perekonomian masyarakat di Provinsi Lampung dan sekitarnya.

"Kalau kita bisa melangkah dengan awal keimanan dan doa, maka langkah itu akan dimudahkan," ujar Erick.

Baca Juga: ASDP: Waspadai Cuaca Ekstrim di Lintasan Merak - Bakauheni

Dia menambahkan bahwa atas keseriusan BSI dan ASDP maka Mesjid BSI Bakauheuni dapat diselesaikan dengan cepat, sehingga mimpi Bakauheni untuk memiliki fasilitas beribadah sebelum Ramadhan 1444 Hijriah terpenuhi.

"Bahkan, mesjid ini tidak hanya bernilai sebagai rumah ibadah tetapi juga memiliki keunikan karena dibangun dengan berdasarkan muatan budaya Lampung secara total," kata Erick.