JAKARTADAILY.ID - Meski telah pensiun dari ring tinju, Mike Tyson masih tetap mencermati industri olahraga yang telah membesarkan namanya. Dalam podcastnya, Hotboxin', Iron Mike kerap mengundang beberapa petinju yang masih aktif untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan soal tinju. Dan terkadang, ia memberikan beberapa tips mengenai teknik bertinju.
Di masa keemasannya, periode 1985-1990, Mike Tyson dikenal sebagai petinju kelas berat terbaik dengan teknik, kecepatan, dan pukulan yang dahsyat. Hal ini tidak lepas dari bimbingan beberapa orang dalam tim terbaik yang membantu kariernya untuk menjadi legenda kelas berat.
Petinju berjuluk 'The Baddest Man on the Planet' ini mendapatkan bimbingan dari pelatih legendaris Cus D'Amato sejak remaja. Pelatih kawakan itu banyak memberi pengaruh paling positif dalam kehidupan Tyson hingga sekarang, terutama dalam pembentukan mentalnya.
Baca: Mau Jadi Juara? Dengarin Wejangan dari Mike Tyson: Tanpa Perjuangan, Tidak Ada Kemajuan dalam Hidup
Semasa di amatir, Tyson dilatih oleh Teddy Atlas. Kemudian saat terjun ke profesional, mendapat gemblengan dari Kevin Rooney, hingga pemecatan Rooney pada 1988 usai pertarungan melawan Michael Spinks. Publik menilai pemecatan tersebut karena pengaruh dari promotor flamboyan Don King.
Kedua pelatih tersebut merupakan bagian dari Catskill Boxing Club, sasana tinju di Brooklyn, New York, yang dimiliki oleh D'Amato. Berkat sentuhan mereka, Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda - rekor yang dia pegang hingga hari ini.
Karena kerap memberikan beberapa tips teknik bertinju, Tyson pun ditawari untuk menjadi pelatih tinju agar mewariskan pengetahuan dan teknik bertinju yang ia miliki.
Namun dalam podcastnya, Hotboxin', Mike Tyson menolak untuk menjadi pelatih tinju. Iron Mike mengaku secara terang-terangan dia tidak pernah bisa melatih tinju.
"Saya tidak memiliki kesabaran menjadi pelatih. Saya tidak ingin bangun setiap pagi, membangunkan orang, memastikan dia berlari, melakukan latihan, dan semua ini itu," ujarnya seperti dikutip Boxing Social, Senin, 5 Juni 2023.
Baca: Bukan Evander Holyfield Atau Lennox Lewis, Mike Tyson Sebut Petinju Ini Lawannya yang Paling Berat
"Saya tidak punya waktu, saya punya urusan lain yang harus dilakukan. Saya tidak punya waktu untuk berada di sasana hampir setiap hari. Karena itulah yang harus dilakukan seorang pelatih. Saya lebih suka menghasilkan uang jutaan dolar dari bisnis saya saat ini (ganja) daripada berada di sasana, berkeringat, marah pada orang yang tidak melakukan apa yang saya instruksikan. Membahas masalah dirinya. Karena pelatih yang baik bukan sekadar melatih. Anda harus menjadi psikiater, menjadi seorang ibu, menjadi seorang ayah, membimbingnya," Tyson menguraikan.
Menurut Tyson, ia masih bisa mengekspresikan kecintaannya kepada tinju dengan cara lain. Menjadi komentator di pinggir ring dan memberikan analisa dari studionya.
Selain itu, lanjut Tyson, ia juga telah memiliki sejumlah usaha bisnis yang sukses yang membuatnya tetap sibuk. Dari usaha bisnis ganjanya, Tyson meraup uang hingga USD8 juta.
⎗ Baca berita JakartaDaily.id lebih cepat melalui Google News
Artikel Terkait
Ini Prediksi Mike Tyson Jika Tyson Fury Melawan Oleksandr Usyk, Siapa Pemenangnya?
Bukan Evander Holyfield Atau Lennox Lewis, Mike Tyson Sebut Petinju Ini Lawannya yang Paling Berat
Mike Tyson Tegaskan Saat Ini Hanya Ada Satu Petinju Berpredikat Superstar
Mau Jadi Juara? Dengarin Wejangan dari Mike Tyson: Tanpa Perjuangan, Tidak Ada Kemajuan dalam Hidup
Mike Tyson Tertarik Kembali Naik Ring, Ingin Melawan Sosok Kontroversial Ini