Ide Erick Thohir Bangun Yayasan PSSI Untuk Bantu Atlet, Wasit dan Pelatih Dinilai Sebagai Langkah Kemanusiaan

- Kamis, 1 Juni 2023 | 07:36 WIB
Lima legenda sepak bola dunia yaitu Marco Materazzi, Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis memenuhi undangan PSSI dan Erick Thohir. Foto: Dok. PSSI
Lima legenda sepak bola dunia yaitu Marco Materazzi, Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis memenuhi undangan PSSI dan Erick Thohir. Foto: Dok. PSSI

JAKARTADAILY.ID – Pengamat sepak bola Football Institute Budi Setiawan menilai rencana Ketua umum PSSI Erick Thohir guna membentuk yayasan PSSI yang ditujukan demi membantu para pensiunan di sepak bola Indonesia merupakan langkah strategis dan sangat mulia.

Budi mengatakan, selama ini mantan atlet, wasit dan pelatih yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, namun

masyarakat juga tidak bisa menyalahkan seluruhnya ke pemerintah, karena pemerintah memiliki keterbatasan anggaran.

Sebelum PSSI membuat Yayasan, lanjut Budi, ada baiknya Erick dapat memberikan pemahaman kepada atlet muda dan yang saat ini berada di puncak prestasi, untuk dapat memikirkan bahwa profesi atlet memiliki masa waktu yang pendek, sehingga ketika sudah memasuki masa purna bakti, mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban baik bagi PSSI maupun pemerintah.

Baca Juga: Iwan Fals Rajin Buat Polling di Twitter untuk Kandidat Capres-Cawapres, Erick Thohir Cawapres Teratas

“Memang ide Erick membuat Yayasan PSSI untuk ngopeni atlet, pelatih dan wasit sepak bola sangat bagus. Dan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan Erick untuk menunjukan bahwa PSSI tidak tutup mata terhadap nasib mantan atlet, pelatih dan wasit yang telah berjasa terhadap sepak bola Indonesia," kata Budi, dikutip dari Pikiran Rakyat, Kamis, 1 Juni 2023.

Namun tentunya PSSI dan pengelola kompetisi harus menyadari bahwa Indonesia tak memiliki program post atlet. Jepang sudah memiliki program post atlet sehingga sebelum atlet tersebut memasuki masa pensiun mereka sudah mengetahui mau kemana kelak akan berkarir.

"Apakah menjadi pelatih atau diangkat menjadi PNS. Saat ini tidak banyak atlet, wasit atau pelatih yang menjadi karyawan BUMN atau PNS. Tentu ini menjadi masukan bagi Erick sebagai ketua umum PSSI,” ungkap Budi.

Baca Juga: Erick Thohir: PSSI Bentuk Timnas Kuat Demi Raih Mimpi Ranking 100 Besar Dunia

Nasib yang dialami Kurnia Meiga menurut Budi dapat dijadikan contoh nyata bahwa sampai saat ini PSSI dan pengelola kompetisi tak memiliki program post. Memang Kurnia sudah mendapatkan bantuan dari Erick. Namun Budi berharap kedepannya PSSI dapat memiliki program post atlet dan memiliki Yayasan yang mengelola dana abadi untuk atlet, wasit dan pelatih sepak bola Indonesia.

Sampai saat ini PSSI tak memiliki dana abadi untuk membantu mantan atlet, wasit dan pelatih. PSSI tidak bisa menjadi dinas sosial selamanya. Berapapun besarnya donasi yang diberikan kalau tidak dikelola dengan baik akan habis.

“Kita tak ingin kejadian Kurnia Meiga terulang lagi. Langkah yang dilakukan Erick membantu Kurnia Meiga memang langkah kemanusiaan yang patut diapresiasi. Namun bantuan yang diberikan Erick seharusnya dapat dilalukan melalui kelembagaan yang jelas seperti Yayasan PSSI. Sebab kita tak mengetahui apakah ketua umum PSSI pasca Erick ini memiliki jiwa kemanusiaan yang sama. Kalaupun memiliki jiwa kemanusiaan yang sama, apakah penerus ketua PSSI pasca Erick ini memiliki kemampuan yang sama. Sehingga Yayasan PSSI yang nanti akan mengelola dana abadi itu sangat penting,” kata Budi.

pssiBaca Juga: Erick Thohir: Saya Akan Didik PSSI Supaya Tidak 'Rugian'

Sebenarnya selama ini PSSI memiliki banyak potensi untuk mendapatkan uang yang bisa dimasukan sebagai dana abadi mantan atlet, pelatih dan wasit sepak bola. Setiap anggota PSSI selalu dipungut uang iuran wajib tahunan ke pengurus pusat.

Halaman:

Editor: Mukhtar Wijaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X