JAKARTADAILY.ID - Praktisi ekonomi syariah, Iggi Haruman Achsien, mengatakan Erick Thohir ditakdirkan menjadi a man of crisis. Iggi menyebut sosok Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu selalu masuk dalam pusaran persoalan pelik yang rumit untuk dituntaskan, baik karena ditunjuk oleh orang, tuntutan jabatan, maupun panggilan alam.
"Pada saat perhelatan akbar Asian Games tinggal setahun, ia diminta menjadi ketua penyelenggara. Kalkulasi teknis beropini tidak mungkin Indonesia akan bisa menjadi tuan rumah yang berhasil," ujar Iggi di Jakarta, Rabu (29 Maret 2023).
Fakta yang terjadi, ucap Iggi, Erick justru berhasil membuktikan sebaliknya. Dengan kapastitas dan ketenangannya, Erick bisa membuat acara besar itu sukses dan berhasil merangkai berbagai talenta bangsa untuk menopang gelaran tersebut.
Kemudian, lanjut Iggi, Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Erick menjadi ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 2019. Iggi menilai banyak yang meragukan Erick yang merupakan seorang pengusaha dan penyuka bisnis olahraga (khususnya sepakbola dan basket) tetiba menjadi komandan pemenangan hajat politik (Pilpres). Iggi menilai politik adalah dunia brutal yang sukar ditakar dan memerlukan nyali serta kemampuan eksekusi yang presisi.
"Ternyata, transformasi itu bisa dilakoni ET dengan mulus. Aneka persilangan gesekan politik bisa dikendalikan, sumber daya dapat dikonsolidasikan, dan yang paling penting rakyat bisa diyakinkan. Hasilnya: Jokowi-Ma'ruf Amin menang," lanjut Iggi.
Iggi menilai peristiwa Pilpres menjadi jembatan perubahan ET dari manusia privat menjadi figur publik. Terlebih saat presiden menunjuknya menjadi menteri di kementerian yang paling pelik: BUMN.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Israel di Piala Dunia U-20 Tak Lemahkan Politik Indonesia Terhadap Palestina
Iggi menyampaikan Kementerian BUMN punya dua sudut yakni surplus sumber daya sekaligus berlimpah perkara. Iggi mengatakan Erick bergerak cepat dengan menyederhanakan korporasi melalui pembentukan holding dalam kurun waktu tiga tahun. Padahal, wacana holdingisasi telah berjalan sejak sepuluh tahun terakhir.
"Belum lagi masalah Garuda, Jiwasraya, dan lain-lain yang super rumit, bahkan nyaris tidak bisa diselesaikan, tapi secara ajaib bisa diurai. Merger Bank Syariah terbesar di Indonesia dieksekusi dalam waktu satu tahun saja. Ia seperti punya kekuatan gaib," sambung Iggi.
Dengan capaian tersebut, Iggi tak heran jika banyak aspirasi datang kepada Erick. Termasuk dari para pecinta sepakbola yang merindukan perubahan tata kelola sepakbola Indonesia.
Publik, ucap Iggi, menaruh harapan besar kepada Erick menjaga asa sepakbola di tengah pukulan telak akibat Tragedi Kanjuruhan. Dengan berbagai terobosan, Iggi menyampaikan Erick merangkul seluruh pemangku kepentingan sepakbola, mulai dari pemain, klub, wasit, dan suporter, untuk bersama-sama membuat peta jalan sepakbola yang profesional.
Namun, satu tanjakan tiba-tiba mengadang: Indonesia diancam oleh FIFA akibat tokoh publik dan beberapa figur politik menolak kedatangan tim Israel hadir dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Artikel Terkait
Setelah Persiapan Habis - habisan, FIFA Batalkan Drawing dan Indonesia Menunggu Nasib Terancam Sanksi Berat
Jusuf Kalla: Piala Dunia FIFA U20 Momentum RI Bantu Palestina, Dengan Membiarkan Timnas Israel Datang
Erick Thohir Jalankan Perintah Presiden Ke Zurich Bertemu FIFA: Coba Selamatkan Piala Dunia FIFA U20 2023
Presiden Jokowi: Israel di Piala Dunia U-20 Tak Lemahkan Politik Indonesia Terhadap Palestina