JAKARTADAILY.ID - Ringannya hukuman bagi terdakwa Tragedi Indonesia.jakartadaily.id/tag/Kanjuruhan">Kanjuruhan menunjukan bahwa Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter masih dianggap bukan menjadi bagian penting dari Indonesia.jakartadaily.id/tag/sepak-bola">sepak bola sehingga hilangnya 135 nyawa tidak nemiliki arti penting di masyarakat.
Hal ini terungkap dalam diskusi publik "Pasca Indonesia.jakartadaily.id/tag/Kanjuruhan">Kanjuruhan, Qoa Vadis Fanatisme Fans Indonesia.jakartadaily.id/tag/sepak-bola">sepak bola Indonesia" yang diadakan oleh Pusat Komunikasi Olahraga Bung Karno di kampus Indonesia.jakartadaily.id/tag/UBK">UBK.
Direktur Pusat Komunikasi Olahraga Bung Karno, Meistra Budiasa menilai Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter, pemain dan official adalah satu ekosistem dalam Indonesia.jakartadaily.id/tag/sepak-bola">sepak bola.
Baca Juga: Konser Amal Salam Satu Jiwa Raup Dana Untuk Korban Kanjuruhan Rp 1,45 Miliar
"Jangan jadikan Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter sebagai komoditas tetapi jadikan sebagai bagian dari Indonesia.jakartadaily.id/tag/sepak-bola">sepak bola secara keseluruan dengan kedepankan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga hukuman ringan dan bebas bagi terdakwa Kasus Indonesia.jakartadaily.id/tag/Kanjuruhan">Kanjuruhan itu tentu jauh dari nilai-nilai kemanusiaan," ujar Meistra.
Sementara itu mantan deputy sekjen Indonesia.jakartadaily.id/tag/PSSI">PSSI yang kini menjadi Direktur Oaka Football Grup, Fanny Riawan mengatakan buruknya pengelolaan Indonesia.jakartadaily.id/tag/sepak-bola">sepak bola memiliki pengaruh penting terhadap Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter.
"Presiden Jokowi sebenarnya telah mengeluarkan Inpres nomor 3 tahun 2019 yang isinya tentang pembangunan stadion dengan standart Indonesia.jakartadaily.id/tag/fifa">fifa, namun sayang ini tidak berjalan, padahal kalau berjalan tentu tragedi ini bisa dihindari. Belum lagi pengelolaan Indonesia.jakartadaily.id/tag/sepak-bola">sepak bola Indonesia yang masih buruk menyebabkan tidak ada jaminan keamanan bagi Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter dalam menyaksikan pertandingan. Sehingga dengan itu semua kejadian seperti ini tinggal menunggu waktu," kata Fanny.
Baca Juga: PT KPI VI Balongan Raih Dua Penghargaan Kontributor Pembayar Pajak Terbesar di Subang dan Indramayu
Ketua umum Paguyuban Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter Timnas Indonesia, Indonesia.jakartadaily.id/tag/Ignatius-Indro">Ignatius Indro mengingatkan untuk tidak menjadikan Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter sebagai obyek, termasuk dalam masalah penegakan hukum. 135 jiwa yang hilang dalam Tragedi Indonesia.jakartadaily.id/tag/Kanjuruhan">Kanjuruhan jangan menjadi hal yang sia-sia.
"Harus ada investigasi kembali yang lebih komperhensif untuk kasus ini, siapa orang-orang yang benar-benar bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan, mulai dari pihak Indonesia.jakartadaily.id/tag/PSSI">PSSI, kepolisian hingga Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter yang dianggap bersalah. Setelah itu buat aturan turunan dari undang-undang keolahragaan yang memaksa seluruh stake holder melakukan edukasi terhadap Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter hingga ke akar rumput maupun panitia pelaksana pertandingan agar adanya jaminan keamanan dan kenyamanan menonton sebuah pertandingan," ujar Indro.
Wakil Rektor II UTA'45 Jakarta Brian Matthew menekankan pada masalah edukasi terhadap Indonesia.jakartadaily.id/tag/Suporter">Suporter hingga ke akar rumput yang harus dilakukan seluruh stake holder termasuk para akademisi.
Baca Juga: Viral Gempa M5,2 di Laut Selatan Yogjakarta, Netizen Curiga Itu Terkait Erupsi Merapi
Artikel Terkait
Tim Gabungan Kanjuruhan Temukan Indikasi Pidana, Wajib Ditelusuri Polri, Laporan Setebal 124 Halaman
Usai Dilantik Jadi Kapolda, Irjen Toni Harmanto Langsung Action Takziah ke Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan
6 Tersangka Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Resmi Ditahan
Kilas Balik Olahraga 2022: Peresmian JIS, Tragedi Kanjuruhan hingga Argentina Juara Piala Dunia Qatar
Erick Thohir: Setelah Kanjuruhan, Jangan Pernah Ada Lagi Yang Harus Gugur Dalam Dunia Sepak Bola