Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Membutuhkan 150 Pemain Agar Lebih Kuat

JAKARTADAILY.ID - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjelaskan secara gamblang betapa beratnya membangun tim nasional (Timnas) sepak bola yang kuat. Salah satu indikator penting adalah jumlah pemain yang harus memadai.

"Untuk menguatkan timnas kita, itu setidaknya butuh 150 pemain. Itu tidak mudah. Sekarang jumlahnya tidak sebanyak itu," ujar Erick dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (19 September 2023).

Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Peran Erick Thohir di Balik Prestasi Timnas Indonesia

Kebutuhan jumlah pemain itu, menurut Erick, berasal dari perhitungan jumlah pemain di setiap tingkatan usia. Dimana pada timnas U17 dibutuhkan setidaknya 5 x 11 pemain.

Lalu, untuk Timnas U20 setidaknya perlu 4 x 11 pemain. Kemudian untuk Timnas U23 diperlukan 3 x 11 pemain. "Dan untuk Timnas Senior setidaknya perlu 3 x 11 pemain. Ini memang berat. Agar kuat demikian formulasinya," ujar Erick.

Mengapa timnas butuh begitu banyak pemain? Erick menjawab bahwa ada kalanya muncul berbagai risiko yang bisa mendera pemain dan tim.

Baca Juga: Timnas Lolos ke Qatar 2024, Football Institute: Erick Sukses Yakinkan Pemain Bermain Hanya Untuk Merah Putih

"Mengapa kita butuh pemain sebanyak itu? Pemain itu bisa cedera, bisa menurun prestasinya, bisa saja tidak cocok dengan pelatihnya. Risiko - risiko itu perlu diperhatikan. Seperti di U23 kita kan tipis atau kurang sekali punya pemain midfielder atau gelandang," papar Erick.

"Dengan kondisi seperti Itu, Mengapa kita harus tambah lagi jumlah pemainnya. Sama seperti sekarang kita kirim tim Asian Games, mereka pemain terbaik, cuma masih sedikit," kata Erick.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan saat ini, menurut Erick, adalah menjalankan program rekruitmen secara optimal. Dimana program pembinaan dilaksanakan bersama dengan program naturalisasi.

Baca Juga: Tekuk Timnas U23 Turkmenistan dan Taiwan, Erick Thohir: Kita Pertahankan Tradisi Kemenangan di Qatar

"Kami tidak memilah mana yang terbaik. Yang jelas pembinaan dan naturalisasi kita laksanakan beriringan. Karena kita tahu, membangun Timnas itu tidak bisa instan," kata Erick. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS