JAKARTADAILY.ID - Hari ini tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023: "Tumbuhkan Makanan, Bukan Tembakau." WHO mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk mengakhiri subsidi penanaman tembakau dan sebagai gantinya mendukung petani untuk beralih ke tanaman yang lebih berkelanjutan yang membantu meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
“Tembakau bertanggung jawab atas 8 juta kematian per tahun, namun pemerintah di seluruh dunia menghabiskan jutaan dolar untuk mendukung pertanian tembakau,” ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO dalam sebuah pernyataan, yang dirilis Statista, Rabu, 31 Mei 2023.
“Dengan memilih menanam pangan daripada tembakau, kami memprioritaskan kesehatan, melestarikan ekosistem, dan memperkuat ketahanan pangan untuk semua.”
Baca: Polemik Pasal Zat Adiktif, DPR Nilai RUU Kesehatan Sarat Masalah
Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO), lebih dari 768 juta orang kekurangan gizi di seluruh dunia pada tahun 2021. Angka ini meningkat dari 618 juta pada tahun 2019. Pandemi Covid-19 memperburuk krisis pangan global, yang kemudian diperburuk oleh perang antara Rusia dengan Ukraina, yang menghentikan sementara dua produsen gandum terbesar di dunia dari pasar dunia.
“Tembakau bukan hanya ancaman besar terhadap kerawanan pangan, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan petani tembakau,” kata Dr. Ruediger Krech, direktur promosi kesehatan di WHO.
"Petani terpapar pestisida kimia, asap tembakau, dan nikotin sebanyak yang ditemukan dalam 50 batang rokok – menyebabkan penyakit seperti kondisi paru paru kronis dan keracunan nikotin,” sambung Krech.
Menurut perkiraan FAO, China sejauh ini merupakan produsen terbesar tembakau di dunia, yang menghasilkan 2,1 juta metrik ton tembakau pada tahun 2021, di atas India dan Brasil dengan masing-masing sekitar 0,75 juta metrik ton. Indonesia, salah satu negara dengan prevalensi merokok tertinggi, juga merupakan produsen utama tembakau, selain Amerika Serikat dan Pakistan.
Berikut delapan negara produsen tembakau terbesar di dunia berdasarkan data FAO:
1. Republik Rakyat China 2.127.600 metrik ton
2. India 757.514 metrik ton
3. Brasil 744.161 metrik ton
4. Indonesia 237.115 metrik ton
5. Amerika Serikat 216.800 metrik ton
6. Pakistan 167.862 metrik ton
7. Zimbabwe 162.370 metrik ton
8. Malawi 105.480 metrik ton.
***
Berita terkini lainnya dari tim redaksi kami dapat diakses lebih cepat melalui Google News