INS Gaungkan Indonesia Bebas Nyeri Tahun 2030

- Selasa, 16 Mei 2023 | 02:11 WIB
konferesi internasional the Jakarta Pain Intervention, Neuromodulation And Sonologist International Converence (JPNSC) Tahun 2023.
konferesi internasional the Jakarta Pain Intervention, Neuromodulation And Sonologist International Converence (JPNSC) Tahun 2023.

Jakartadaily.id – International Neuromodulation Society (INS) Indonesia Chapter menggelar kampanye sehat bertema “Indonesia Bebas Nyeri” dan konferensi internasional the Jakarta Pain Intervention, Neuromodulation And Sonologist International Conference (JPNSC) Tahun 2023, di Intercontinental Hotel, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Mei 2023 .

Acara yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini berlangsung pada tanggal 11 – 14 Mei 2023 dan dihadiri oleh 1.000 orang peserta baik dokter spesialis, dokter Umum & Perawat dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

Presiden INS INA & Chairman JPNSC dr. Alif N Rahman mengatakan, permasalahan nyeri pada bagian tubuh di kebanyakan masyarakat indonesia saat ini semakin banyak terjadi. Hal ini diperlukan adanya kesadaran serta kemampuan penanganan untuk menjaga dan mengetahui sedari dini agar kondisi tersebut tidak semakin kompleks.

“Permasalahan kesehatan pasca pandemi Covid 19 yang semakin komplek membuat pemerintah terus berupaya untuk memastikan seluruh masyarakatnya selalu dalam kondisi yang prima dan mandiri. Untuk itulah perlu adanya kesadaran agar permasalahan kesehatan tubuh utamanya nyeri di bagian tubuh bisa terdeteksi lebih awal,” kata dr. Alif dalam sesi jumpa pers.

Dia berharap, melalui kampanye sehat dengan tema Indonesia Bebas Nyeri serta dalam kegiatan The Jakarta Pain Intervention Neuromodulation and Sonologists International Conference 2023 ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mengenalkan dan memproteksi kesehatan masyarakat Indonesia bahkan Asia.

“Agar masyarakat kita lebih peduli dengan kesehatan mereka, utamanya semua hal yang berhubungan dengan syaraf,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai langkah menuju Indonesia Bebas Nyeri di tahun 2030, pihaknya tengah membangun klinik nyeri dan Neuromodulasi terbesar se-Asia Tenggara yang diberi nama Articulan Klinik.

“Sebagai bagian dari upaya menuju Indonesia Bebas Nyeri 2030, klinik direncanakan akan diresmikan pada 27 Agustus 2023,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun rumah sakit terbaik untuk intervensi nyeri berskala nasional. Di rumah sakit ini nantinya akan bergabung semua spesialis yang melakukan tindakan intervensi dan minimalisasi.

"Saya sebagai seorang spesialis, khususnya Ortopedi tentunya sangat bangga karena profesi ini bisa membuat saya banyak bermanfaat bagi banyak masyarakat. Bagi saya masalah nyeri adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan agar pasien bisa hidup lebih nyaman dalam beraktivitas," imbuhnya.

Saat ini pihaknya masih melakukan prosedural operasi-operasi orthopedi bagi pasien yang memang tidak bisa atau tidak mau diberikan intervensi. Sebaliknya, dia melakukan pain intervensi dan neuromodulasi untuk pasien yang memang mungkin belum bisa dilakukan tindakan operatif.

"Sejatinya, penyakit nyeri ini harus kita sama sama hilangkan dari tubuh pasien. Dengan berbagai upaya tentunya. Semoga amanah saya sebagai orthopedi dan juga seorang pain practitioner dapat menbantu mewujudkan Indonesia Bebas Nyeri," harap dr. Alif.

Ketua MKDKI PB IDI dr. Prasetyo Edi, memastikan bahwa Pain intervention sudah melampaui kaidah itu Kode Etik Kedokteran. Pada pasal 21 Kode Etik Kedokteran disebutkan seorang dokter wajib mengikuti perkembangan tekhnologi, acara ini buah dari perintah kode etik itu.

Halaman:

Editor: Mulky Adli

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menko PMK Ingatkan Para Ibu Pentingnya Protein Hewani

Jumat, 15 September 2023 | 11:04 WIB
X