Terkait Pernyataan 'Piting', Panglima TNI Minta Maaf dan Tidak Akan Mengerahkan Pasukan

- Rabu, 20 September 2023 | 01:21 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta maaf terkait pernyataan piting mengomentari demonstrasi di Rempang. (Puspen TNI)
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta maaf terkait pernyataan piting mengomentari demonstrasi di Rempang. (Puspen TNI)

JAKARTADAILY.ID - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta maaf terkait pernyataan soal "piting memiting" saat mengomentari demonstrasi massa yang menolak penggusuran lahan di Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Pernyataan Panglima TNI itu menuai kontroversi dan disesalkan oleh banyak khalayak.

"Saya mohon maaf. Sekali lagi mohon maaf atas pernyataan kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting. Itu karena bahasa saya dipiting itu saya orang ndeso yang biasa melaksanakan waktu kecil sering piting-pitingan dengan teman saya, karena saya kira dipiting lebih aman kita tidak punya alat, sejak orde baru tidak ada, sejak Undang-Undang TNI tidak dilibatkan untuk memakai alat seperti jaman dulu, tidak ada," ucap Panglima TNI usai membuka secara resmi latihan gabungan terpadu ASEAN Solidarity Exercise 01-Natuna Tahun 2023, yang bertempat di Dermaga Batu Ampar, Batam, Selasa, 19 September 2023.

Baca: Kapuspen TNI Jelaskan Istilah 'Memiting' dari Panglima TNI dalam Bahasa Prajurit Adalah Merangkul

"Pernyataan piting adalah menjawab pertanyaan dari Pangdam. Sudah saya sampaikan bahwa itu seumpama, tidak ada saya mengerahkan pasukan karena memang tidak ada permintaan pengerahan pusat pasukan sebanyak itu. Tapi kalau pengertian masyarakat lain, lain di masyarakat. Pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya," tambah Laksamana TNI Yudo.

Lebih lanjut disampaikan Panglima TNI bahwa tidak ada operasi militer di Batam. Yang ada pasukan yang diminta bantuan kewilayahan seperti Kodim, Korem.

"Jadi tidak ada pengerahan pasukan bahkan saat awal sebelum terjadinya itu, saya sudah kirim Danpuspom TNI ke sini, jangan sampai TNI terlibat, kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu, saya berharap pasukan TNI jangan arogan".

Laksamana TNI Yudo Margono meminta masyarakat menjaga kondusivitas, semuanya juga ingin bermasyarakat dengan aman dan nyaman jadi tidak ada pengerahan pasukan.

"Kami mengamankan masyarakat atas permintaan, kalau tidak ada permintaan. Ya saya tidak akan datang, ke situ atas permintaan dari ketua adat, pemerintah Batam," pungkas Panglima TNI.
***

Berita terkini lainnya dari tim redaksi kami dapat diakses lebih cepat melalui Google News

Editor: Bona Cipto Ventura

Tags

Terkini

X