Hari Layang – layang Internasional, Erick Thohir: Jalanilah Hidup Dengan Seimbang, Seperti Layangan

JAKARTADAILY.ID  – Tanggal 14 Januari, yang jatuh pada hari Sabtu ini, ternyata bukan hari biasa – biasa saja. Di dunia, hari ini dirayakan sebagai Hari Layang – layang Internasional.

Soal layangan, yang merupakan mainan anak populer hingga saat ini, Menteri BUMN Erick Thohir memiliki filosofi tersendiri. Tepat di Hari Layang – layang Internasional ini, ayah dari empat putra dan putri ini, berbagi filosofi layang – layang yang menyentuh dan bisa menjadi sumber motivasi diri.

Baca Juga: Dua Tahun Tertunda, 150 Perusahaan Mainan dan Kebutuhan Rumah Tangga Kembali Gelar Pameran

Menurutnya, kendali kehidupan, ada di tangan kita masing-masing. Seberapa tinggi pencapaian yang ingin diraih, diri kita masing-masing yang menentukan. Semakin kuat motivasi yang kita miliki, semakin dekat mencapai tujuan.

“Tetapi ingat, seperti layang-layang, kita juga harus menjalani hidup ini dengan seimbang! Selamat Hari Layang-layang Internasional,” demikian pesannya yang dibagikan di akun Instagram @erickthohir, Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga: Erick Thohir Beri Semangat Untuk Atta Halilintar, Selamatkan Sepakbola Indonesia

Laman nationaltoday.com menyebutkan, Hari Layang-layang Internasional berasal dari India, yang paling populer diamati adalah di kota Ahmedabad, bagian utara Gujarat. Dalam bahasa Hindi, festival ini dikenal dengan nama Uttarayan, sedangkan di daerah lain di India dikenal dengan nama Makar Sankranti.

Awalnya, menerbangkan layang-layang adalah hobi yang diperuntukkan bagi bangsawan dan orang kaya, tetapi pada akhirnya, layang-layang telah berkembang menjadi festival yang terbuka untuk semua orang, dengan peserta yang berasal dari Jepang, Italia, Inggris, Kanada, Cina, Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Prancis, dan Brasil.

Baca Juga: Kepada Direksi Dana Pensiun BUMN, Erick Thohir: Korupsi, Tanggung Dosanya

Sebagai pamungkas, Erick mengulang pesannya terkait Layang – layang ini dengan kalimat yang lebih sederhana. “Kendali kehidupanmu ada pada dirimu sendiri. Kamulah yang dapat mengendalikan seberapa tinggi pencapaian keberhasilanmu melalui doa dan kerja keras,” pesannya. (*)