Bantuan Indonesia Untuk Dunia Capai Rp 108 Miliar, Mengalir Hingga ke Palestina

- Rabu, 29 Maret 2023 | 10:46 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Rapat Pengarah Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI)  (Foto: Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Rapat Pengarah Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) (Foto: Instagram @smindrawati)

 

 

JAKARTADAILY.ID – Indonesia tidak hanya menerima bantuan, melainkan juga memberikan bantuan melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Aid. Dana yang ditebarkan LDKPI ini dominan dalam bentuk hibah yang dalam tiga tahun terakhir sudah mencapai sekitar Rp 108 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, Selasa (29 Maret 2023) malam, bahwa LDKPI ini masih terus aktif. Terbaru adalah digelarnya rapat komite pengarah LDKPI  yang dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca Juga: Sri Mulyani Janji Umumkan ke Publik, Pegawai Kemenkeu yang Kena Hukuman Akibat Transaksi Janggal

Menurutnya, LDKPI yang mengelola Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional ini merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dimana, Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional ini dibentuk pada akhir 2019 dan LDKPI bertugas mengelola dana abadi yang akan digunakan sebagai bantuan kepada negara-negara dunia yang membutuhkan.

Sri Mulyani menyebutkan, sejak 2020 hingga 2022, nilai hibah yang disalurkan LDKPI terus meningkat. Tahun 2020 sebesar Rp 29,41 miliar; 2021 sebesar Rp 32,02 miliar; dan 2022 sebesar Rp 47,5 miliar. Negara penerima hibah juga terus bertambah, dengan komposisi penerima hibah terbesar adalah kawasan Asia (49%) dan Pasifik (36%).

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Transaksi Mencurigakan Rafael Alun Trisambodo Sudah Terendus Sejak 2013

Dia menambahkan bahwa mayoritas hibah diberikan untuk bantuan kemanusiaan kepada Ukraina, Palestina, penanganan Covid-19 di asia dan pasifik, serta bencana alam di Afrika. Total bantuannya mencapai Rp 68 miilar.

“Sisanya, diberikan pula untuk pengadaan sektor pendidikan, peningkatan kapasitas dan pelatihan kesehatan, serta dukungan beasiswa,” ujarnya.

Sri Mulyani juga menegaskan perlunya fleksibilitas penggunaan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional, yang memungkinkan bantuan pada bencana yang kian sulit diprediksi.

Baca Juga: Dari Bangalore India, Sri Mulyani Doakan Kesembuhan David

“Dengan karakteristik peristiwa bencana yang tidak dapat diprediksi, saya berharap pengelolaan dana di LDKPI ke depannya akan semakin fleksibel, namun tetap akuntabel. Dengan begitu, semoga kita bisa bergerak lebih cepat dan tanggap dalam memberikan bantuan,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: R Tita Rahmansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X