JAKARTADAILY.ID - Terkadang desain paling sederhanalah yang memiliki dampak terbesar. Ungkapan ini sepertinya terbukti untuk band-band besar yang memiliki logo ikonik seperti The Rolling Stones dan Nirvana.
Berbeda dengan kebanyakan band rock dan perusahaan besar dunia di era 1990-an, mereka membanggakan logo yang rumit dan menampilkannya dalam iklan yang mencolok agar menarik perhatian khalayak.
Tetapi itu tidak berlaku bagi Nirvana, ikon musik grunge tahun 1990-an asal Seattle. Nirvana memiliki logo yang sangat sederhana. Wajah tersenyum berlekuk-lekuk dengan tanda X di matanya, dimana logo ini terus bertahan selama beberapa dekade dan menjadi brand image dari band itu sendiri.
Lantas dari mana desain itu berasal? Apa artinya dan dampaknya? Melansir dari American Songwriter, logo yang kerap disebut Smiley Face ini penuh kontroversi hukum yang mengelilinginya.
Baca: Kisah Dibalik Nama Band Nirvana, Ikon Musik Grunge yang Tidak Terlupakan
Berdiri pada 1987, Nirvana yang diawaki vokalis dan gitaris Kurt Cobain, bassis Krist Novoselic, dan drummer Dave Grohl, telah menjelma menjadi band rock ikonik yang tetap dikenang meski telah bubar pada 1994.
Sejak merilis album debut Bleach tahun 1989, mereka telah menarik perhatian pecinta musik di Amerika. Puncaknya pada 1991, dengan album ikonik mereka, Nevermind, band ini mendapatkan popularitasnya di dunia.
Lewat album Nevermind yang menampilkan gambar seorang bayi sedang berenang mengejar uang--kelak menjadi polemik hukum--pada 13 September 1991, mereka menampilkan poster untuk turnya. Sebuah logo kuning Nirwana berwajah berlekuk lekuk dengan latar belakang hitam, mata X dan lidah yang sedang mencuat keluar.
Logo ini kemudian menjadi trade mark mereka. Dicetak dalam kaos, stiker, kancing, dan barang komersial lain yang menghasilkan pundi-pundi uang bagi band.
Namun logo ini sarat kontroversi. Klub hiburan di Seattle, The Lusty Lady mengatakan logo Nirvana dengan "wajah tersenyum" meniru milik mereka. Sementara itu, seniman tato Lisa Orth mengatakan telah membayar desainer Grant Alden sebesar USD15 untuk membantu membuat poster promosi bagi Nirvana. Menurutnya, Alden menggunakan font Onyx yang menjadi font khas Nirvana.
Baca: Kisah Dibalik Logo Bibir dan Lidah Menjulur The Rolling Stones, Hanya Dibayar 50 Poundsterling
Sedangkan menurut kabar, Cobain yang menggambar logo itu pada 1991. Cobain memang dikenal kreatif dengan suka mencoret-coret sketsa di kertas. Ia ditengarai menggambar logo yang sederhana dan mudah, wajah tersenyum berlekuk-lekuk. Lalu menggambar mata menjadi X dan mulut seolah membentuk senyuman yang tampak aneh dengan lidah yang meledek. Idenya dari musik mereka sendiri.
Sayangnya hingga Cobain meninggal 29 tahun lalu, tidak ada konfirmasi resmi soal asal usul desain tersebut. Apakah memang karya asli Cobain, membayar seorang desainer, atau meniru karya orang lain? Masih belum jelas hingga sekarang dan mungkin selamanya.
Karena itu, logo Nirvana menjadi kontroversi hukum seiring ketenaran band ini. Pada 2018, perancang busana legendaris Marc Jacobs merilis koleksi pakaian bernama Redux Grunge Collection, yang menampilkan logo smiley face yang sangat jelas. Dalam logo yang dibuat Jacobs, ia mengganti tanda X di mata dengan huruf "M" dan "J" sebagai inisial dirinya. Sedang nama Nirvana diganti Heaven, tetapi dengan font Onyx. Sama persis.