JAKARTADAILY.ID - Indonesia digegerkan oleh dugaan penimbunan 515 ton minyak goreng subsidi Minyakita di gudang milik PT Bina Karya Prima (BKP) di Marunda, Jakarta Utara pada 7 Februari 2023 lalu.
Penumpukan minyak yang seharusnya untuk konsumsi warga ekonomi lemah tersebut terjadi di tengah kelangkaan minyak goreng subsidi.
PT Bina Karya Prima dimiliki oleh Bachrum Karim. Baik nama perusahaan maupun pemiliknya tidak terdengar asing lagi di telinga para distributor, pedagang ritel produk turunan sawit, termasuk minyak goreng.
PT BKP merupakan salah satu pemain besar.
✅ English version:
- Who is Bachrum Karim, Founder of PT BKP Suspected of Hoarding 515 Tonnes of Cooking Oil in Indonesia?
- Bachtiar Karim, Owner of Musim Mas Group is the 11th Richest Person in Indonesia
Dilansir dari artikel di Mediusnews.com, seorang sumber dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menyebutkan bahwa PT Bina Karya Prima merupakan satu dari lima penguasa pasar minyak goreng di Indonesia.
Meski tidak sepopuler produsen lainnya, yakni dari grup Indofood, Wilmar atau Sinarmas, ternyata PT Bina Karya Prima merupakan salah satu produsen minyak goreng yang menguasai pangsa pasar nasional hingga di atas 10 persen.
Banyak masyarakat umum tidak mengetahui nama PT Bina Karya Prima, namun produk-produknya mungkin tak asing lagi terdengar di telinga ibu-ibu.
PT Bina Karya ternyata memiliki produk, antara lain minyak goreng Tropical, sabun Shinzu'i, sabun antibakterial Zen hingga margarin forVita.
Perusahaan ini didirikan pada 1981 oleh Bachrum Karim, saudara kandung Bachtiar Karim, salah satu konglomerat terkaya Indonesia pemilik Musim Mas Group.

Bachrum Karim dan Bachtiar Karim merupakan generasi ketiga dari keluarga pemilik Musim Mas, grup konglomerasi dengan berbagai bisnis.
Grup ini terkenal sebagai salah satu pemilik perusahaan sabun tertua di Indonesia, yang didirikan di Medan, Sumatera Utara tahun 1932.
Artikel Terkait
Mendag dan Satgas Pangan Sidak Produsen Minyakita, Sebanyak 515 Ton Ternyata Tidak Didistribusikan
Langgar Aturan, Kemendag Cabut 6.678 Tautan Penjualan Minyakita di Pasar Daring