JAKARTADAILY.ID - Kinerja ekspor Indonesia terus meningkat. Hal ini ditandai dengan penandatangan kontrak dagang dan Letter of Intent (LoI) antara Indonesia dengan China. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun hakul yakin ekspor Indonesia ke China dapat terus meningkat.
"Penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China harus semakin dioptimalkan. Tujuannya agar dapat memberikan manfaat penuh bagi kedua negara. China merupakan mitra dagang utama Indonesia," ujarnya saat membuka acara 2nd Signing Ceremony Indonesia-China As Complimentary Partners secara virtual di Jakarta.
Acara tersebut juga dihadiri Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun dan pelaku usaha dari China dan Indonesia.
Baca: Indonesia-China Teken Kontrak Dagang CPO dan Ikan Senilai USD 2,6 Miliar
"Penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China seperti ini perlu dioptimalkan agar dapat memberikan manfaat penuh bagi kedua negara,” sambungnya.
Pada acara ini, ditandatangani 16 kontrak dagang antara pelaku usaha Indonesia dan China dan 4 LoI antara perwakilan Pemerintah Indonesia di China dengan pelaku usaha China. Total nilai kontrak dagang dan LoI ini mencapai USD 8,03 miliar.
Produk ekspor yang disepakati antara lain produk pertanian terdiri atas nanas segar dan olahannya, sarang burung walet, cangkang kelapa sawit, limbah kelapa sawit, dan kopra; produk makanan olahan seperti bumbu, makanan sehat, kudapan, dan air kelapa. Juga produk kosmetik seperti produk perawatan kulit dan perawatan ibu dan anak, serta produk tambang batubara.
Mendag mengapresiasi perwakilan dagang Indonesia di China, Atase Perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center Shanghai (ITPC) yang telah berupaya mewujudkan acara ini.
“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para Perwakilan RI di China, Atase Perdagangan, dan ITPC Shanghai, serta semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan pelaksanaan komitmen dagang hari ini,” kata Mendag.
Baca: Kinerja Ekspor Negara Lain Menurun, Ekspor Indonesia Justru Naik Menjadi USD 24,81 Miliar
Mendag Zulkifli menambahkan, kegiatan penandatanganan komitmen dagang ini merupakan wujud nyata dari komitmen yang kuat antara pelaku usaha kedua negara dalam meningkatkan hubungan dagang dan investasi.
"Semoga hubungan bisnis pelaku usaha dari kedua negara dapat terus terjalin lebih baik, lebih dekat, dan lebih besar lagi,” pungkas Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan bersama Menteri Perdagangan China Wang Wentao telah menandatangani perjanjian Bilateral Economic and Trade Cooperation/BETC di sela rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping.
China merupakan mitra dagang utama Indonesia, baik dalam hal ekspor maupun impor. Pada periode Januari–September 2022, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai USD 46,88 miliar. Nilai ini naik 28,87 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan nilai impor Indonesia dari China mencapai USD 50,67 miliar atau meningkat 28,33 persen.
Artikel Terkait
Indonesia dan Uni Emirat Arab Teken Kontrak Dagang Sebesar USD 3,6 Juta
Ekspor Cangkang Kernel Kelapa Sawit ke Jepang, Indonesia Bukukan Kontrak Dagang USD 138,2 Juta
Ribuan Jenis Tanaman Hias Asal Jabar di Ekspor ke Sejumlah Negara di Tiga Benua
Kemendag Kolab Bareng Pemkab Sumedang Luncurkan Digitalisasi Pasar Tanjungsari
KIP Group Dukung Ekspor Baja Buatan Dalam Negeri dengan Layanan Terintegrasi
Kunjungi Pabrik Jamu Sabdo Palon, Kemendag Gencarkan Produk Herbal ke Berbagai Negara di Dunia
Lima Perusahaan Indonesia Kebanjiran Kontrak Dagang Rp90 Miliar dari Chile
Mendag Zulhas Janji Permudah Pasar Ekspor Buah Naga dan Alpukat Banyuwangi