Kurangi Limbah Plastik di Lautan Indonesia, Bank Pembangunan Asia Berikan Pinjaman Biru USD44,2 Juta

- Selasa, 6 Juni 2023 | 23:44 WIB
Dari kiri ke kanan: CFO Alba Group Asia Yi Guo, Founder Tridi Oasis Group Dian Kurniawati, Director Private Sector Operations Department ADB Jackie Surtani. (ADB)
Dari kiri ke kanan: CFO Alba Group Asia Yi Guo, Founder Tridi Oasis Group Dian Kurniawati, Director Private Sector Operations Department ADB Jackie Surtani. (ADB)

JAKARTADAILY.ID - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menandatangani pinjaman biru sebesar USD44,2 juta dengan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, bagian dari ALBA Group Asia, untuk membangun fasilitas daur ulang polietilena tereftalat atau polyethylene terephthalate (PET) di Jawa Tengah.

ADB dan Leading Asia's Private Infrastructure Fund (LEAP) masing-masing akan menyediakan pendanaan USD22,1 juta bagi proyek tersebut. Pinjaman biru tersertifikasi ini merupakan instrumen pembiayaan yang ditujukan untuk melindungi akses ke air bersih, menjaga lingkungan di bawah permukaan air, dan berinvestasi pada perekonomian perairan yang berkelanjutan.

"Polusi plastik menimbukan kerusakan miliaran dolar yang tidak dapat dipulihkan lagi terhadap ekosistem kelautan kita, serta berdampak sangat buruk terhadap perekonomian dan kesehatan masyarakat," kata Ashok Lavasa, Wakil Presiden ADB bidang Operasi Sektor Swasta dan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha.

Baca: ADB Luncurkan Program Pembiayaan Perubahan Iklim, Model USD1 Masuk dan USD5 Keluar

"Proyek ini akan memperlihatkan potensi daur ulang PET di Indonesia, sedangkan pinjaman biru tersertifikasi (certified blue loans) bertujuan menarik lebih banyak investor ke bidang pengelolaan limbah dan daur ulang,” ujarnya, Selasa, 6 Juni 2023.

Setiap tahun, sekitar 8 hingga 12 juta ton plastik berakhir di lautan. Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar di dunia terhadap polusi plastik di laut. Pemerintah Indonesia telah menerapkan prakarsa kebijakan yang menargetkan pengurangan 70 persen kebocoran sampah plastik pada 2025 dan pencapaian angka polusi plastik hampir nol pada 2040.

Pabrik daur ulang ini akan memproses botol minuman PET menjadi serpihan polietilena tereftalat daur ulang berkualitas tinggi (rPET) dan pelet rPET yang aman bagi proses pangan (food-grade), yang bisa digunakan untuk memproduksi botol rPET baru. Pabrik ini diharapkan dapat mendaur ulang hingga 48.000 ton botol PET setiap tahunnya, yang akan mencegah botol-botol tersebut menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dibakar secara terbuka, atau bocor ke laut. Pabrik ini akan menghasilkan 36.000 ton rPET sehingga mengurangi hingga 30.500 ton karbon dioksida yang dapat dihasilkan apabila menggunakan PET baru.

Baca: ADB Beri Pinjaman USD500 Juta untuk Dukung Sektor Energi dan Pemulihan Hijau di Indonesia

“Kami bahagia dapat berkerja sama dengan ADB dalam proyek penting untuk Jawa Tengah ini. Proyek kami akan meningkatkan kapasitas produksi rPET food grade di Indonesia dan berkontribusi pada penciptaan ekonomi sirkular untuk plastik. Kami sangat bersemangat untuk melakukan lebih banyak proyek seperti ini di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang lebih luas, dan berharap dapat bermitra dengan ADB untuk menjajaki peluang di masa depan," kata Chairman ALBA Group Asia Limited Axel Schweitzer.

Pinjaman yang dipastikan sebagai pinjaman biru (certified blue loan) ini mengikuti Kerangka Pembiayaan Laut (Ocean Finance Framework) dari ADB dan mendefinisikan kriteria investasinya berdasarkan Rencana Aksi untuk Laut yang Sehat dan Perekonomian Biru yang Berkelanjutan (Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies).

Baca: ADB Siap Membantu Otorita IKN Memerangi Perubahan Iklim

LEAP merupakan dana yang dikelola ADB dengan modal dana berupa komitmen USD1,5 miliar dari Lembaga Kerja Sama Internasional Jepang (JICA/Japan International Cooperation Agency). Didirikan pada 2016, LEAP berfokus mewujudkan proyek-proyek infrastruktur sektor swasta berkualitas tinggi dan berkelanjutan yang mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, serta menawarkan layanan perawatan kesehatan, pendidikan, dan komunikasi yang mudah diakses dan berbiaya terjangkau bagi negara berkembang anggota ADB.

ALBA memiliki lebih dari 50 tahun pengalaman di Eropa dan lebih dari 20 tahun di Asia di bidang pengelolaan limbah dan daur ulang. Kantor pusat ALBA terletak di Hong Kong, China, dan memiliki fasilitas operasi di China, Indonesia dan Singapura. Di tahun 2022, ALBA Group Asia berhasil menyelesaikan akuisisi usaha patungan dengan PT Tridi Oasis Group, dan mendirikan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia.

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Berdiri sejak tahun 1966, ADB memiliki 68 negara anggota, dimana 49 negara diantaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Halaman:

Editor: Bona Cipto Ventura

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X