Pendapatan Pertamina Meroket 48 Persen Menjadi Rp1.262 Triliun

- Selasa, 6 Juni 2023 | 22:52 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri) memaparkan pencapaian kinerja Pertamina pada saat acara Media Briefing “Capaian Kinerja 2022 PT Pertamina Persero” yang diselenggarakan di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023. (Pertamina)
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri) memaparkan pencapaian kinerja Pertamina pada saat acara Media Briefing “Capaian Kinerja 2022 PT Pertamina Persero” yang diselenggarakan di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023. (Pertamina)

JAKARTADAILY.ID - Perusahaan migas nasional PT Pertamina (Persero) sukses membukukan pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang berdirinya perseroan. Pertamina membukukan laba bersih hingga USD3,81 miliar atau setara Rp56,6 triliun, melonjak 86 persen dibanding tahun 2021 sebesar USD2,05 miliar atau Rp29,3 triliun.

Pendapatan Pertamina juga melesat di tahun 2022 yang mencapai USD84,89 miliar atau sekitar Rp1.262 triliun, meroket hingga 48 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD57,5 miliar.

Kinerja keuangan konsolidasian tahun 2022 ini telah sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah menyetujui Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2022 yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 6 Juni 2023.

Baca: Besok Pertamina Gelar RUPS, Apakah Nicke Widyawati Masih Tetap Bertahan?

RUPS Tahunan juga telah mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2022 (Audited), dengan Tingkat Kesehatan Perusahaan sebesar 93,95 atau kategori sehat (AA).

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, EBITDA Pertamina secara konsolidasi juga naik menjadi USD13,59 miliar, atau meningkat 47 persen dibanding tahun 2021 sebesar USD9,26 miliar.

"Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Kita bisa membukukan nett profit USD3,81 miliar," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam acara Media Briefing Capaian Kinerja Pertamina 2022 di Grha Pertamina, Selasa, 6 Juni 2023.

Nicke menambahkan, apa yang dicapai selama tahun 2022 merupakan buah dari pondasi perusahaan yang terus diperbaiki sehingga semuanya memberikan kontribusi bagi perseroan.

"Tentu saja ini bukan akhir pencapaian tapi merupakan awal pencapaian," terang Nicke.

Baca: Laba Bersih Pertamina Capai Rp 56,6 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah Perusahaan

Nicke menjelaskan, peningkatan pendapatan perseroan bukan hanya ditopang oleh kenaikan lifting dan produksi migas serta penjualan produk. Namun, Pertamina juga sukses melakukan terobosan dalam mengoptimalkan biaya. Cost optimization pada periode 2021-2022 telah berkontribusi pada penghematan hingga mencapai USD3.273 juta.

Kinerja keuangan juga sebanding lurus dengan kinerja keberlanjutan yang juga telah membuahkan pencapaian positif. Pertamina berhasil meraih posisi nomor dua secara global dalam sub-industri Integrated Oil & Gas oleh Sustainalytics dengan skor ESG sebesar 22,1 di Oktober 2022, yang mengalami peningkatan dari sebelumnya dengan skor 28,1.

Peningkatan signifikan kinerja keuangan dan operasional sepanjang tahun 2022, Pertamina kembali mengukuhkan posisinya sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 dan menempati peringkat 223, naik dari sebelumnya peringkat 287.

⎗ Baca berita JakartaDaily.id lebih cepat melalui Google News

Halaman:

Editor: Bona Cipto Ventura

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X