JAKARTADAILY.ID - Kredit macet yang terjadi di Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja (BPR KR) Indramayu tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat dan sejumlah kalangan di Indramayu bahkan Jawa Barat.
Bagaimana tidak, jumlah kredit macet yang mendera BPR KR Indramayu ini nilainya sangat fantastis.
Jumlah kredit macet BPR KR Indramayu awalnya hanya Rp29 miliar pada 2021. Angka ini melonjak tajam menjadi Rp141 miliar di tahun 2022.
Baca Juga: Bambang Supena Ungkap Modus Para Debitur Nakal Pinjam Uang di BPR Karya Remaja Indramayu
Namun update terbaru OJK menyatakan, angka kredit macet melampaui angka Rp230 miliar. Fantastis.
Angka kredit macet di BPR KR Indramayu bahkan disebut-sebut terbesar di Indonesia.
Kasus yang terjadi di BPR setingkat kabupaten di daerah lain angkanya jauh di bawah angka kredit macet di BPR KR Indramayu.
Baca Juga: Bupati Nina Agustina Kembali Salurkan Dana ZIS untuk Warga di Kabupaten Indramayu
Angka sebesar itu merupakan perhitungan akhir jumlah uang yang dikemplang debitur nakal.
Dampaknya, uang milik nasabah penyimpan tak bisa diambil karena kas BPR KR Indramayu mengendap dalam kasus kredit macet.
Di tengah polemik kredit macet BPR KR Indramayu ini muncul sejumlah istilah seperti debitur nakal dan kredit topengan.
Artikel Terkait
FKMIB Gelar Aksi Tolak APBD untuk Penyertaan Modal BPR Karya Remaja, Begini Kata DPRD Indramayu
Dalang Kredit Macet di BPR KR Indramayu Terungkap, Bambang Supena: Mereka Bersekongkol
Bupati Nina Agustina Lakukan Ini, Para Debitur Nakal BPR Karya Remaja Indramayu Mulai Was-was
Dukung Kejati Jabar Usut Kasus Korupsi BPR KR Indramayu, Bupati Nina Agustina Tegas Bilang Begini
Jumlah Kredit Macet di BPR Karya Remaja Indramayu Terbesar di Indonesia? Begini Kata OJK Cirebon