JAKARTADAILY.ID – PT Agincourt Resources kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan hidup. Kali ini, melalui kolaborasi dengan Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan, pengelola Tambang Emas Martabe itu merambah perairan pantai dengan menanam 30.000 bibit mangrove di lahan seluas 10 hektar dan melepas puluhan ribu kerang di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.
Area penanaman mencakup Kelurahan Kalangan, Kelurahan Kalangan Indah, dan Desa Aek Sitio-tio di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah. Aksi tanam mangrove yang mengangkat tema “Dari Hati Untuk Bumi” digelar di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day). Acara dihadiri Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara, dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan penanaman mangrove ini merupakan kontribusi PTAR dalam membentuk ekosistem wilayah pesisir di Tapanuli Tengah, kabupaten yang membentang di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatra dengan panjang garis pantai 200 kilometer. Ekosistem mangrove sebagai salah satu penopang ekosistem wilayah pesisir diharapkan dapat menjadi area mencari makan, memijah, dan berkembangbiak berbagai jenis ikan dan udang, sekaligus habitat alami berbagai jenis fauna.
Baca: Agincourt Resources Gelontorkan Dana Rp1,16 Miliar untuk Edukasi Sanitasi di Tapanuli Selatan
"Kami juga berharap aksi tanam mangrove ‘Dari Hati Untuk Bumi' dapat membuka peluang meningkatnya perekonomian masyarakat setempat lewat ekowisata hutan mangrove yang berwawasan lingkungan dengan berlandaskan pada aspek konservasi alam serta pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat lokal," tutur Ruli dalam siaran resminya kepada Jakarta Daily, Jumat, 3 Februari 2023.
Menurutnya, penting membentuk ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem pendukung kehidupan. Fungsi dan manfaatnya beranekaragam bagi masyarakat sekitar kawasan, salah satunya meningkatkan peluang perekonomian masyarakat Tapanuli Tengah yang sebagian bekerja sebagai nelayan.
"Kami perusahaan tambang yang area operasionalnya tidak berdekatan dengan pantai. Namun, kami sadar bahwa hutan mangrove merupakan sumber penjaga ekosistem perairan antara darat, pantai, dan laut dengan fungsi biologis, fisik, dan ekonomi yang besar bagi keberlangsungan hidup. Hal ini sejalan dengan Kebijakan
Keberlanjutan kami," kata Ruli.
Sebagai bagian dari Grup Astra, upaya PTAR menggelar aksi tanam mangrove bertujuan mendukung Astra 2030 Sustainability Aspirations yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca Grup Astra Scope 1 dan 2 sebesar 30%. Hal ini sejalan dengan Nationally Determined Contribution (NDC) yang memuat komitmen negara untuk menetapkan target pengurangan emisi di Indonesia, salah satunya dengan cara membangun ekosistem mangrove.
Dalam aksi tanam mangrove “Dari Hati Untuk Bumi”, PTAR menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari yang sudah membudidayakan bibit mangrove selama tiga tahun. Bibit yang disiapkan adalah bibit lokal jenis rhizophora siap tanam berusia 4-6 bulan di persemaian dengan tinggi bibit 50-80 centimeter, sedangkan bibit kerang yang disebarkan berjenis lokus dengan kondisi sehat dan segar. Jarak tanam bibit 1x3 meter, tetapi tergantung batas air laut surut. Penanaman direncanakan selama 2-3 bulan, sedangkan durasi pemeliharaan 2 tahun dan dapat diperpanjang.
Baca: Agincourt Resources Gelar Olimpiade Mahasiswa Pertambangan Bertajuk OlympiAR 2022
Aksi pelestarian lingkungan terus digenjot PTAR dalam berbagai bentuk. Misalnya saja pada November 2022 PTAR menanam 1.000 bibit pohon produktif untuk menekan risiko luapan Sungai Garoga yang mengaliri Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan. Jenis pohon yang ditanam pun dapat dimanfaatkan warga, seperti durian, alpukat, mangga, dan trembesi.
Juni 2022, PTAR melakukan kegiatan penanaman 200 bibit pohon di SMKN 2 Pertambangan Batangtoru. Kegiatan ini diiringi penyerahan 1.200 bibit pohon ke masyarakat sekitar area tambang di Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Ribuan bibit pohon ditanam PTAR setiap tahunnya. Terhitung sejak 2012, total bibit pohon yang sudah ditanam di banyak titik di dalam dan di luar area Tambang Emas Martabe mencapai lebih dari 41.000 bibit pohon, dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun.
Upaya Perlindungan Pesisir Laut
Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian lingkungan hidup & Kehutanan, Dasrul Chaniago, mengatakan pembentukan ekosistem mangrove menjadi penting dilakukan mengingat Indonesia yang merupakan negara kedua dengan garis pantai terpanjang di dunia rentan terhadap perubahan iklim. Berdasarkan Peta mangrove Nasional tahun 2021, luas eksisting mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta hektar.
Artikel Terkait
Agincourt Resources Raih 4 Penghargaan di Ajang Good Mining Practices Award 2022
Agincourt Resources Gelar Operasi Katarak Gratis, Pulihkan 524 Mata Katarak di Tapsel
Agincourt Resources Beri Pelatihan Peningkatan Daya Saing Petani di Tapanuli Selatan
Operasi Katarak Gratis Agincourt Resources, 827 Mata Buta Katarak Berhasil Disembuhkan
Terapkan ESG, Agincourt Resources Boyong Emas ASRRAT 2022 dan 10 Penghargaan ISDA 2022